Ini luahan hati saya di yahoogroup batch. Moga ada khairnya..
Boleh saya ambil kesempatan untuk meluahkan perasaan di sini buat sahabat-sahabat sesama Muslim?
Entahlah, saya tidak takut sangat dengan H1N1 tapi perasaan takut itu lebih disebabkan oleh takutkan kematian. Apabila saya baca berita semalam tentang kanak-kanak 11 tahun, terbayang macam mana adik itu sesak nafas. Saya takut. Mungkin juga saya takut sangat nak mati sebab pengalaman operation dulu. Rasa macam tidak hilang lagi trauma sesak nafas itu.
Bila Allah ceritakan tentang kematian di dalam AlQuran, Allah menggunakan kalimah yang tidak digunakan untuk mengaitkan hal lain pun. Allah gunakan kalimah ‘musibah’ untuk menerangkan kematian.
“faasabatkum musibatul maut” (5:106)
Allah gambarkan maut itu sebagai musibah, sebagai bencana yang sangat besar. Dan bila Allah yang menyebutnya, it was so scary. Saya tidak dapat menerangkan rasa takut itu pun. Memang takut sangat.
Sampaikan Rasulullah SAW mengetahui azabnya maut, Rasulullah SAW kata dalam hadis sahih, tidak patut ada seseorang di antara kamu meminta kematian untuk dirinya. Kalau desperate sangat, Rasulullah SAW kata berdoalah dengan doa, “Ya Allah, andainya kematian itu baik bagiku maka takdirkanlah kematian itu untukku”.
Sejujurnya masa second year, masa saya mula-mula tahu diagnosis saya, saya tertekan sangat. Saya tidak boleh nak fokus belajar pun. Saya tiada ilmu masa itu dan saya minta kat Allah yang saya nakkan kematian.
Mak saya tanya, “Dah cukup amal ke?” Saya kata sampai bila-bila pun amal tidak akan cukup dan saya nak mati sekarang.
Dan pengalaman masa operation itu adalah didikan Allah untuk saya. Sekarang ini walau sebesar mana pun masalah saya, saya tidak berani nak minta kematian lagi. Saya tahu mati terlalu menyakitkan.
“Kullu nafsin dzaiqatul maut” Tiap yang bernyawa akan merasakan mati! Masya Allah, takut sangat.
Tapi dalam ayat Quran, ada insan yang Allah rakamkan kisahnya meminta kematian dan sebab musabab insan tersebut meminta kematian membolehkan kita juga meminta kematian andai diuji dengan perkara yang sama. Insan ini Allah rakamkan sebagai insan yang paling benar. Dialah Maryam.
“Wauummuhu siddiqa”. (5:75) His mother was a women of truth. Dia menjadi ameerah, ketua bagi wanita yang benar. Dia melalui keadaan yang tidak pernah dilalui oleh mana-mana wanita pun, mengandung dalam keadaan tidak disentuh oleh lelaki. Dan di saat dia perlu melahirkan bayinya, dia berkata:
(Ketika ia hendak bersalin) maka sakit beranak itu memaksanya (pergi bersandar) ke pangkal sebatang pohon tamar (kurma); ia berkata alangkah baiknya kalau aku mati sebelum ini dan menjadilah aku sesuatu yang dilupakan orang dan tidak dikenang-kenang! (Surah Maryam: 23)
Dia meminta sesuatu yang sangat aneh. Dia meminta kematian. Subhanallah! Apa yang membuatkan dia mengungkapkan kata-kata itu? Kenapa dia meminta kematian? Sebabnya dia tahu andai dia pulang kepada kaumnya dengan membawa bayi tersebut, mereka akan menuduhnya telah melakukan dosa. Dosa apa? Dosa zina. Dia sanggup mati dari mendengar sesiapa menuduhnya melakukan zina.
Ulama membicarakan juga ayat ini. Apa yang menjadi kerisauan Maryam? Adakah dia takut reputasi keluarganya akan tercemar kerana dia lahir dari keturunan yang mulia, keluarga nabi? Ada sesuatu yang lebih merisaukannya berbanding reputasi keluarganya. Hal itu adalah reputasi Islam itu sendiri. She would rather die rather than to tarnish the deen of Allah! Dan inilah saat seseorang itu dibolehkan meminta kematian, iaitu di saat dia terlalu risau seandainya dirinya mampu mencalarkan dan menghancurkan agama Allah. Maryam terlalu takut dia akan kehilangan imannya. Death was better for her than iman.
Sejujurnya saya rasa terlalu berat untuk berbicara mengenai hal ini. Tapi setiap hari, ada butir jernih air mata yang turun. Saya takut melihat suasana yang berlaku. I am bleeding inside. Saya tidak mampu menegur kalian yang bercouple. Kamu kawan-kawan saya sehinggakan bicara saya menjadi semakin kaku. Macam mana saya mahu menegur kamu di saat kamu keluar berdua, di saat kamu duduk berdua bersebelahan di dalam kelas? Berat hati saya memikirkannya. Dan hari ini saya perlu mengungkapkannya di sini kerana hati ini sudah terlalu berat memikirkannya. Believe me, zina is the disease with thousand of faces. Segala yang saya tulis di sini pastinya adalah peringatan buat diri sendiri terlebih dahulu.
Saya pasti kalian masih mengingati kisah Yusuf ketika dia sanggup melalui kesusahan dari melanggar perintah Allah untuk melakukan zina. Adakah Zulaikha tidak cukup cantik? Masya Allah, dia adalah wanita yang terlalu cantik. Tapi apa yang dikatakan oleh Yusuf?
Yusuf (merayu kehadrat Allah Taala dengan) berkata: "Wahai Tuhanku! Aku lebih suka kepada penjara dari apa yang perempuan-perempuan itu ajak aku kepadanya. Dan jika Engkau tidak menjauhkan daripadaku tipu daya mereka, mungkin aku akan cenderung kepada mereka, dan aku menjadi dari orang-orang yang tidak mengamalkan ilmunya". (Yusuf: 33)
Yusuf memilih penjara dari melakukan sesuatu yang mengundang azab Allah.
Saya juga pasti kalian pernah dengar hadis mengenai 7 golongan yang dinaungi oleh Allah di mahsyar kelak. Setiap dari kita MESTI tergolong di antara salah satu dari 7 golongan yang disebutkan. Sebabnya di saat matahari hanya sejengkal dari kepala, di saat jutaan manusia bermandi peluh sendiri, hanya golongan ini yang mendapat naungan Allah.
"Ada 7 golongan yang akan dinaungi Allah di bawah naungan-Nya. Pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya,yaitu:
• Pemimpin yang adil
• Pemuda yang senantiasa beribadah kepada Allah semasa hidupnya
• Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut dengan Masjid
• Dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah
• Seorang lelaki yang diajak oleh seorang perempuan cantik dan berkedudukan untuk berzina tetapi dia berkata, "Aku takut kepada Allah"
• Seorang yang memberi sedekah tetapi dia merahasiakannya seolah-olah tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya
• Seseorang yang mengingat Allah di waktu sunyi sehingga bercucuran air matanya."
Salah satu di antara golongan itu adalah mereka yang diajak untuk melakukan zina, tidak kira lelaki atau perempuan, mereka berkata, inni akhafullah. Sesungguhnya aku takutkan Allah.
Mungkin ada yang rasa keluar berdua bukan zina? Berbicara di telefon bukan zina. Saya kongsikan satu hadis lagi.
Rasulullah SAW pernah bersabda yang bermaksud : “Sesungguhnya Allah telah menetapkan atas diri anak Adam bahagiannya dari zina. Dia mengetahui yang demikian itu tanpa dimungkiri. Mata itu berupaya berzina dan zinanya adalah pandangan. Lidah itu berupaya berzina, dan zinanya adalah perkataan. Kaki itu berupaya berzina dan zinanya adalah ayunan langkah. Tangan itu berubaya berzina dan zinanya adalah tangkapan keras. Hati itu berupaya berkeinginan dan berangan-angan. Sedangkan kemaluan membenarkan atau mendustakan yang demikian itu”. (Riwayat al-Bukhari, Muslim, an-Nasai dan Abu Daud).
Zina is the disease with thousand of faces. Andai pernah tersilap langkah, bertaubatlah dengan sepenuh jiwa pada Allah kerana dia mendengar permintaan hambaNya. Dia Maha Pengampun dan mengampunkan segala dosa.
Saya mohon maaf andai bicara ini mengguris hati sesiapa. Percayalah bahawa untuk menukilkan hal ini membuatkan saya menitiskan air mata. Tapi ana uhibbukum fillah, saya menyayangi kalian hanya kerana Allah. Insya Allah, inilah bukti kasih sayang kerana Allah, tidak membenarkan perlakuan sahabatnya, tapi berkata benar mengenai sahabatnya.
Boleh saya ambil kesempatan untuk meluahkan perasaan di sini buat sahabat-sahabat sesama Muslim?
Entahlah, saya tidak takut sangat dengan H1N1 tapi perasaan takut itu lebih disebabkan oleh takutkan kematian. Apabila saya baca berita semalam tentang kanak-kanak 11 tahun, terbayang macam mana adik itu sesak nafas. Saya takut. Mungkin juga saya takut sangat nak mati sebab pengalaman operation dulu. Rasa macam tidak hilang lagi trauma sesak nafas itu.
Bila Allah ceritakan tentang kematian di dalam AlQuran, Allah menggunakan kalimah yang tidak digunakan untuk mengaitkan hal lain pun. Allah gunakan kalimah ‘musibah’ untuk menerangkan kematian.
“faasabatkum musibatul maut” (5:106)
Allah gambarkan maut itu sebagai musibah, sebagai bencana yang sangat besar. Dan bila Allah yang menyebutnya, it was so scary. Saya tidak dapat menerangkan rasa takut itu pun. Memang takut sangat.
Sampaikan Rasulullah SAW mengetahui azabnya maut, Rasulullah SAW kata dalam hadis sahih, tidak patut ada seseorang di antara kamu meminta kematian untuk dirinya. Kalau desperate sangat, Rasulullah SAW kata berdoalah dengan doa, “Ya Allah, andainya kematian itu baik bagiku maka takdirkanlah kematian itu untukku”.
Sejujurnya masa second year, masa saya mula-mula tahu diagnosis saya, saya tertekan sangat. Saya tidak boleh nak fokus belajar pun. Saya tiada ilmu masa itu dan saya minta kat Allah yang saya nakkan kematian.
Mak saya tanya, “Dah cukup amal ke?” Saya kata sampai bila-bila pun amal tidak akan cukup dan saya nak mati sekarang.
Dan pengalaman masa operation itu adalah didikan Allah untuk saya. Sekarang ini walau sebesar mana pun masalah saya, saya tidak berani nak minta kematian lagi. Saya tahu mati terlalu menyakitkan.
“Kullu nafsin dzaiqatul maut” Tiap yang bernyawa akan merasakan mati! Masya Allah, takut sangat.
Tapi dalam ayat Quran, ada insan yang Allah rakamkan kisahnya meminta kematian dan sebab musabab insan tersebut meminta kematian membolehkan kita juga meminta kematian andai diuji dengan perkara yang sama. Insan ini Allah rakamkan sebagai insan yang paling benar. Dialah Maryam.
“Wauummuhu siddiqa”. (5:75) His mother was a women of truth. Dia menjadi ameerah, ketua bagi wanita yang benar. Dia melalui keadaan yang tidak pernah dilalui oleh mana-mana wanita pun, mengandung dalam keadaan tidak disentuh oleh lelaki. Dan di saat dia perlu melahirkan bayinya, dia berkata:
(Ketika ia hendak bersalin) maka sakit beranak itu memaksanya (pergi bersandar) ke pangkal sebatang pohon tamar (kurma); ia berkata alangkah baiknya kalau aku mati sebelum ini dan menjadilah aku sesuatu yang dilupakan orang dan tidak dikenang-kenang! (Surah Maryam: 23)
Dia meminta sesuatu yang sangat aneh. Dia meminta kematian. Subhanallah! Apa yang membuatkan dia mengungkapkan kata-kata itu? Kenapa dia meminta kematian? Sebabnya dia tahu andai dia pulang kepada kaumnya dengan membawa bayi tersebut, mereka akan menuduhnya telah melakukan dosa. Dosa apa? Dosa zina. Dia sanggup mati dari mendengar sesiapa menuduhnya melakukan zina.
Ulama membicarakan juga ayat ini. Apa yang menjadi kerisauan Maryam? Adakah dia takut reputasi keluarganya akan tercemar kerana dia lahir dari keturunan yang mulia, keluarga nabi? Ada sesuatu yang lebih merisaukannya berbanding reputasi keluarganya. Hal itu adalah reputasi Islam itu sendiri. She would rather die rather than to tarnish the deen of Allah! Dan inilah saat seseorang itu dibolehkan meminta kematian, iaitu di saat dia terlalu risau seandainya dirinya mampu mencalarkan dan menghancurkan agama Allah. Maryam terlalu takut dia akan kehilangan imannya. Death was better for her than iman.
Sejujurnya saya rasa terlalu berat untuk berbicara mengenai hal ini. Tapi setiap hari, ada butir jernih air mata yang turun. Saya takut melihat suasana yang berlaku. I am bleeding inside. Saya tidak mampu menegur kalian yang bercouple. Kamu kawan-kawan saya sehinggakan bicara saya menjadi semakin kaku. Macam mana saya mahu menegur kamu di saat kamu keluar berdua, di saat kamu duduk berdua bersebelahan di dalam kelas? Berat hati saya memikirkannya. Dan hari ini saya perlu mengungkapkannya di sini kerana hati ini sudah terlalu berat memikirkannya. Believe me, zina is the disease with thousand of faces. Segala yang saya tulis di sini pastinya adalah peringatan buat diri sendiri terlebih dahulu.
Saya pasti kalian masih mengingati kisah Yusuf ketika dia sanggup melalui kesusahan dari melanggar perintah Allah untuk melakukan zina. Adakah Zulaikha tidak cukup cantik? Masya Allah, dia adalah wanita yang terlalu cantik. Tapi apa yang dikatakan oleh Yusuf?
Yusuf (merayu kehadrat Allah Taala dengan) berkata: "Wahai Tuhanku! Aku lebih suka kepada penjara dari apa yang perempuan-perempuan itu ajak aku kepadanya. Dan jika Engkau tidak menjauhkan daripadaku tipu daya mereka, mungkin aku akan cenderung kepada mereka, dan aku menjadi dari orang-orang yang tidak mengamalkan ilmunya". (Yusuf: 33)
Yusuf memilih penjara dari melakukan sesuatu yang mengundang azab Allah.
Saya juga pasti kalian pernah dengar hadis mengenai 7 golongan yang dinaungi oleh Allah di mahsyar kelak. Setiap dari kita MESTI tergolong di antara salah satu dari 7 golongan yang disebutkan. Sebabnya di saat matahari hanya sejengkal dari kepala, di saat jutaan manusia bermandi peluh sendiri, hanya golongan ini yang mendapat naungan Allah.
"Ada 7 golongan yang akan dinaungi Allah di bawah naungan-Nya. Pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya,yaitu:
• Pemimpin yang adil
• Pemuda yang senantiasa beribadah kepada Allah semasa hidupnya
• Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut dengan Masjid
• Dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah
• Seorang lelaki yang diajak oleh seorang perempuan cantik dan berkedudukan untuk berzina tetapi dia berkata, "Aku takut kepada Allah"
• Seorang yang memberi sedekah tetapi dia merahasiakannya seolah-olah tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya
• Seseorang yang mengingat Allah di waktu sunyi sehingga bercucuran air matanya."
Salah satu di antara golongan itu adalah mereka yang diajak untuk melakukan zina, tidak kira lelaki atau perempuan, mereka berkata, inni akhafullah. Sesungguhnya aku takutkan Allah.
Mungkin ada yang rasa keluar berdua bukan zina? Berbicara di telefon bukan zina. Saya kongsikan satu hadis lagi.
Rasulullah SAW pernah bersabda yang bermaksud : “Sesungguhnya Allah telah menetapkan atas diri anak Adam bahagiannya dari zina. Dia mengetahui yang demikian itu tanpa dimungkiri. Mata itu berupaya berzina dan zinanya adalah pandangan. Lidah itu berupaya berzina, dan zinanya adalah perkataan. Kaki itu berupaya berzina dan zinanya adalah ayunan langkah. Tangan itu berubaya berzina dan zinanya adalah tangkapan keras. Hati itu berupaya berkeinginan dan berangan-angan. Sedangkan kemaluan membenarkan atau mendustakan yang demikian itu”. (Riwayat al-Bukhari, Muslim, an-Nasai dan Abu Daud).
Zina is the disease with thousand of faces. Andai pernah tersilap langkah, bertaubatlah dengan sepenuh jiwa pada Allah kerana dia mendengar permintaan hambaNya. Dia Maha Pengampun dan mengampunkan segala dosa.
Saya mohon maaf andai bicara ini mengguris hati sesiapa. Percayalah bahawa untuk menukilkan hal ini membuatkan saya menitiskan air mata. Tapi ana uhibbukum fillah, saya menyayangi kalian hanya kerana Allah. Insya Allah, inilah bukti kasih sayang kerana Allah, tidak membenarkan perlakuan sahabatnya, tapi berkata benar mengenai sahabatnya.
3 comments:
Ikhtiar kita boleh cuba dgn banyakkan baca surah yassin & buat air minuman bacaan yassin. Mudah2an, itlah ubat penwarnya.
_______________________
View Profile: Rantong™
fokus artikel ni lain sebenarnya:)
Afeera;
1) Apa yg awk hadapi mse 2nd year sampai awk terpaksa dioperate?
2)Perkongsian yang cemerlang! cme sy nk respon bab zina mata, mulut, hati dsb tu. sy pernah b'tanya kpd seorg shbt ttg hukum jika seorg lelaki dan perempuan yg bkn muhrim (couple) b'balas pandangan dan informasi(peribadi) melalui emel. katanya nafsu(cinta) ni ibarat seorg pemandu. b'gntg kpd mcm mane kt mengendalikannya. kalau kt kendali ngan bjk, maka kenderaan yg dipndu tu akan sampai k destinasi dengan selamat...tp kalo xde ilmu pemanduan, kt akan t'kandas d tgh jln...jd kesimpulan shbt tu, b'cinta(dgn apa cara sekalipun t'msk sms dan emel) dbolehkan selagi kt mampu mengawalnya...jd sy mohon pndpt afeera ttg isu ni...tqvm..=)
Post a Comment