إِلَّا مَنۡ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلۡبࣲ سَلِیمࣲ
"Kecuali (harta benda dan anak-pinak) orang-orang yang datang mengadap Allah dengan hati yang selamat sejahtera”.
Ash-Shu'ara, Ayah 89
Apabila menjadi seorang petugas kesihatan, terkadang hati tertanya-tanya. Adakah “salim” hatiku? Adakah sejahtera hatiku?
Berdepan dengan pesakit di syaki covid-19, melalui pengalaman dikuarantin, aku bermuhasabah, adakah aku sudah bersedia untuk pulang bertemu Allah dengan hati yang “salim”?
Terkadang semuanya seakan sama. Tak mengesankan. Melihat tenatnya pesakit, perginya pesakit ke hadrat Allah terkadang cuma permandangan yang sama bagiku. Saban masa kurasakan, adakah hatiku sakit dan mati?
Aku tahu sifat qalbu yang berasal dari kalimah ‘yuqallib’, yang berbolak balik. Lantas dalam rasa ‘numb’ hatiku, aku panjangkan doa yang diajarkan oleh sang rasul.
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
“Wahai Zat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu.”
#covid19
No comments:
Post a Comment