Sunday, January 06, 2008

Sel darah merah...

Ya Allah, mampukah aku menjadi seperti sel darah merah itu? Aku kagum dengannya. Aku kagum dengan ciptaanMu yang unik itu.

Ya Allah, sel darah merah itu hanya hidup selama 120 hari sahaja, tapi dia telah berjalan sejauh 480 km untuk mengangkut hemoglobin dan memastikan proses pertukaran gas berlaku dengan baik. Dia telah berusaha sebaiknya semasa hayatnya. Dia telah berjihad dan berjuang sehingga saat-saat penghabisan. Sukar untuk aku bayangkan bagaimana dia sanggup meredah 480 km untuk memastikan tugasnya dilaksanakan dengan baik.

Ya Allah, adakah aku mampu menjadi seperti sel darah merah itu? Mampukah aku untuk hidup berjuang dan berjihad sepertinya selama hayatku? Mampukah aku mengangkut beban dakwah ini seperti mana dia telah mengangkut hemoglobin? Mampukah aku memastikan manusia lain menerima sentuhan iman sepertimana dia telah memastikan sel-sel di dalam tubuhku menerima sentuhan oksigen? Mampukah aku berjalan jauh seperti dirinya untuk memastikan proses dakwah dan tarbiah berjalan?

Ya Allah, saiznya begitu kecil. Diameternya hanya 8 mikrometer. Tapi dia mampu melalui dan meredah laluan-laluan sempit sekecil 3.5 mikrometer untuk memastikan keseimbangan hemoglobin. Bagaimana mungkin dia melakukannya? Ya Allah, rupanya Kau tidak menjadikannya bersaiz bulat dan ‘cute’ seperti bola. Kau memberikannya kelebihan. Kau menciptanya dengan bentuk ‘biconcave disc’, sempit dan leper di tengah agar dia mampu menjadi fleksibel seperti ‘transformer’ untuk melalui laluan yang begitu kecil. Masya Allah, sungguh agung ciptaanMu.

Ya Allah, bagaimana dengan diriku? Aku tidak sekecilnya. Tapi apa yang telah aku lakukan? Kau juga telah memberikan aku kelebihan. Tapi apa yang telah aku lakukan dengan kelebihan itu? Mampukah aku merentasi jalan dakwah yang penuh onak dan duri ini seperti dirinya yang sanggup melalui laluan yang begitu sempit? Mampukah aku melaluinya agar keseimbangan dakwah dan tarbiah menyinari hati manusia sepertimana dia telah memastikan keseimbangan hemoglobin di dalam badanku?

Ya Allah, mampukah aku menjadi fleksibel dengan mad’uku seperti dirinya? Ya Allah, aku malu dengan dirinya. Dan aku bertambah malu padaMu yang mencipta diriku dengan seribu satu kelebihan. Aku punya tangan, tapi aku malas menulis untuk agamaMu. Aku punya kaki, tapi kakiku ini malas berjalan untuk menyebarkan dakwah. Aku punya mulut, tapi jarang sekali aku bercerita tentang deenMu. Aku malu, Ya Allah..Ampunkan diriku yang lemah ini, wahai Rabb yang Agung..

"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Ali 'Imran:191)

2 comments:

alquran said...

Allah menciptakan sel darah merah tidak hanya sebagi fungsi utamanya untuk menyampaikan apa yang seharusnya disampaikan. namun itu adalah tanda/ayat bagi orang-orang yang mau mempelajari.

kita bisa belajar dari hal-hal yang allah turunkan. kesemuanya itu adalah petunjuk bagi orang yang mau mempelajari.

andaikata ukhti ingin seperti seldarah mereah itu adalah bagus. namun andai kata ukhti ingin menjadi muslimah itu jauh lebih bagus. tentunya seorang muslimah mempunyai kemampuan menyampaikan seperti seldarah merah tersebut :)

Ummu Afeera said...

ya,benar..doakan saya..