Siapa yang mampu hidup tanpa tarbiah? Saya kira saya tidak mampu hidup tanpanya. Seakan saya berada dalam kesakitan yang amat. Seolah-olah sesuatu yang paling berharga hilang dari atma jiwa. Keresahan yang sukar dimengerti. Saya terseksa. Saya tidak kuat. Saya inginkan daurah. Saya inginkan pengisian bagi jiwa saya sendiri. Jiwa yang seolah-olah lapar hingga mahu menerkam segala macam karat jahiliah yang membara di sekelilingnya. Jiwa ini begitu lemah. Jiwa ini lalai. Bilakah keresahan ini akan berakhir?
Adakah saya mengingati Palestin dengan seluruh jiwa saya? Atau ia hanya ungkapan di bibir semata? Adakah saya mengingati mereka saat saya begitu bahagia di samping keluarga? Adakah saya memahami keperitan mereka di saat saya hanyut dengan karat jahiliah yang ada? Adakah saya mengingati mereka di saat saya tidur di atas katil yang empuk? Maafkan saya, Palestina. Di saat kalian bersusah payah inginkan oksigen, saya tiada di sisi kalian. Di saat kalian dibantai, saya bahagia di sini. Ke mana perginya saya, diri yang begitu hina dengan bertan-tan dosa ini. Ya Allah, di manakah saya tika itu?
Saya seakan sukar menulis. Saya tidak ingin menulis di saat jiwa saya sendiri begitu lemah. Saya tidak ingin menulis bait-bait yang lahir dari hati yang kotor. Saya kehilangan diri saya sendiri saat ini.
Kadangkala bila saya fikirkan kembali, bukan tiada insan yang mendamba tentang Islam. Yahoogroup generasi juga mencecah 189 orang yang inginkan pengisian tentang Islam. Tapi di sana tiada daie. Tiada yang ingin menulis. Tiada yang ingin memberi. Malah saya sendiri dalam konflik sendiri. Saya rasa bersalah sekali. Lebih-lebih lagi memikirkan tentang Syahadatul Haq, penyaksian saya. Ya Allah, dosa hambaMu ini tidak mampu dinukilkan, tidak mampu difikirkan. Bilakah semua ini akan berakhir??
Adakah saya mengingati Palestin dengan seluruh jiwa saya? Atau ia hanya ungkapan di bibir semata? Adakah saya mengingati mereka saat saya begitu bahagia di samping keluarga? Adakah saya memahami keperitan mereka di saat saya hanyut dengan karat jahiliah yang ada? Adakah saya mengingati mereka di saat saya tidur di atas katil yang empuk? Maafkan saya, Palestina. Di saat kalian bersusah payah inginkan oksigen, saya tiada di sisi kalian. Di saat kalian dibantai, saya bahagia di sini. Ke mana perginya saya, diri yang begitu hina dengan bertan-tan dosa ini. Ya Allah, di manakah saya tika itu?
Saya seakan sukar menulis. Saya tidak ingin menulis di saat jiwa saya sendiri begitu lemah. Saya tidak ingin menulis bait-bait yang lahir dari hati yang kotor. Saya kehilangan diri saya sendiri saat ini.
Kadangkala bila saya fikirkan kembali, bukan tiada insan yang mendamba tentang Islam. Yahoogroup generasi juga mencecah 189 orang yang inginkan pengisian tentang Islam. Tapi di sana tiada daie. Tiada yang ingin menulis. Tiada yang ingin memberi. Malah saya sendiri dalam konflik sendiri. Saya rasa bersalah sekali. Lebih-lebih lagi memikirkan tentang Syahadatul Haq, penyaksian saya. Ya Allah, dosa hambaMu ini tidak mampu dinukilkan, tidak mampu difikirkan. Bilakah semua ini akan berakhir??
No comments:
Post a Comment