Terdapat dua hadis yang sering menyapa gegendang telinga kita yang sewajarnya menjadi renungan kita bersama. Hadist dari Abu Hurairah yang telah disepakati al-Bukhary dan Muslim, Rasulullaah Shalallaahu 'alaihy wasallam bersabda:
"Ada 7 golongan yang akan dinaungi Allah di bawah naungan-Nya. Pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya,yaitu:
- Pemimpin yang adil
- Pemuda yang senantiasa beribadah kepada Allah semasa hidupnya
- Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut dengan Masjid
- Dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah
- Seorang lelaki yang diajak oleh seorang perempuan cantik dan berkedudukan untuk berzina tetapi dia berkata, "Aku takut kepada Allah"
- Seorang yang memberi sedekah tetapi dia merahasiakannya seolah-olah tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya
- Seseorang yang mengingat Allah di waktu sunyi sehingga bercucuran air matanya."
Sesungguhnya kelak di hari kiamat, Allah akan berfirman, "Dimana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan memberikan naungan kepadanya dalam naungan-Ku di saat tidak ada naungan kecuali naungan-Ku" "Demi Allah, kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Belum sempurna keimanan kalian hingga kalian saling mencintai . Apakah tidak perlu aku tunjukkan pada satu perkara, jika kalian melakukannya, maka niscaya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian".
Masya Allah, hadis-hadis ini akan menggoncang hati setiap Muslim yang mengaku beriman kepada Allah. Di saat matahari hanya sejengkal dari kepala, di saat jutaan manusia bermandi peluh sendiri, terdapat golongan yang mendapat naungan Allah. Tidak dapat kita nak gambarkan suasana kelam kabut tersebut dan alangkah beruntungnya seandainya diri terpilih untuk berada di bawah naungan Allah. Moga pertemuan kita melalui warkah-warkah maya ini akan membuahkan rasa ukhwah di mana pertemuan dan perpisahan itu hanya kerana Allah. Moga kita menjadi golongan yang dipilih Allah untuk berada di bawah naungannya.
Sahabat-sahabat sekalian,
Kita berada di bulan-bulan pilihan saat ini. Ramadhan akan menyusul dalam masa beberapa hari sahaja lagi. Dalam kesempatan yang ada ini, ingin sekali rasanya berkongsi pengisian yang saya perolehi dari Ustaz Alwi AlAttas mengenai keutamaan Rasulullah agar menjadi motivasi buat kita untuk melalui Ramadhan ini dengan lebih bermakna.
Barangkali catatan saya ini ada cacat celanya dan saya yakin bahawa saya tidak akan sesekali mampu untuk menggambarkan peribadi agung ini. Saya mohon jasa baik sahabat-sahabat sekalian untuk membetulkan sebarang kesilapan yang ada dalam catatan yang tidak seberapa ini.
Kita imbas kembali salah satu episod sirah nabawiyah iaitu kisah Fathu Mekah (pembukaan kota Mekah). Catatan sirah ini terjadi di dalam bulan Ramadhan setelah kaum Musyrikin Mekah mengkhianati perjanjian Hudaibiyah. Rasulullah mengumpul pengikutnya secara rahsia untuk menyerang Mekah. Namun tiada seorang sahabat pun yang mengetahui tujuan Rasulullah berbuat demikian hatta isterinya, Saidatina Aisyah juga tidak mengetahui tujuan Rasulullah. Rasulullah benar-benar menjaga kerahsiaan (sirr).
Rasulullah berjaya mengumpul 10 000 orang. Barangkali kita rasakan jumlah itu kecil, tapi di zaman itu, 10000 orang merupakan satu jumlah yang besar dan luar biasa. Maka berangkatlah 10000 ini dari Madinah menuju Mekah. Penduduk Mekah tidak mengetahui keberangkatan ini dan hanya dapat menghidu kehadiran 10 000 orang setelah jarak yang memisahkan Mekah dan pengikut Rasulullah kira-kira 2 km. Di sana tentera Islam berkumpul dan menyalakan obor. Penduduk Mekah keheranan dan akhirnya memaksa Abu Sufian yang memipin kota Mekah saat itu untuk bertemu dengan Rasulullah.
Di saat Rasulullah bertemu dengan Abu Sufian, Rasulullah menegaskan, “Barangsiapa yang tinggal di dalam masjid, di akan aman. Barangsiapa yang tinggal di rumah Abu Sufian dia akan aman, dan barangsiapa yang tinggal di dalam rumah masing-masing, dia juga akan aman”.
Kemudian Rasulullah mengarahkan Abbas membawa pulang Abu Sufian, tapi Rasulullah meminta Abbas membawa Abu Sufian ke kawasan yang tinggi sebelum menuju Mekah. Apa tujuan Rasulullah berbuat demikian? Rasulullah tidak ingin Abu Sufian berpaling atau mengubah fikirannya untuk berperang. Di kawasan yang tinggi, Abu Sufian berasa heran melihat terlalu ramai kabilah dan Abbas menjelaskan bahawa kesemua kabilah itu adalah pengikut Rasulullah.
Apa yang membuatkan Abu Sufian keheranan? Kerana Rasulullah hanyalah seorang anak yatim, tiada harta, hanya merupakan seorang pengembala kambing, tiada pengaruh, bukan orator (penceramah), bukan penyair, dan tiada anak lelaki dewasa yang bersamanya. Apa yang ada pada Rasulullah? Hanya kejujuran dan akhlak yang mulia yang bukan hanya diakui oleh mereka yang Muslim tetapi juga mereka yang tidak beriman kepada Allah. Maka Abbas menjelaskan itulah tanda-tanda kenabian.
Nama Rasulullah tetap harum hingga di abad ini. Ramai orang yang terkenal yang membawa perubahan dalam peradaban manusia namun Rasulullah tetap merupakan manusia nombor satu yang paling berpengaruh dalam sejarah peradaban manusia di dalam buku karangan Michael H. Hart bertajuk ’The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History. Michael H. Hart, penulis terkenal itu telah menulis dalam bukunya mengenai 100 tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah sejarah peradaban dunia. Sejarah ringkas setiap seorang tokoh dan sebab-sebab mengapa mereka menduduki tempat-tempat sedemikian juga di jelaskan. Buku itu yang terjual dengan laris nya dan sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Antara tokoh yang tersenarai dalam senaraikan dalam daftar tersebut: 1.Nabi Muhammad, 2.Isaac Newton, 3. Nabi Isa, 4. Buddha,5. Confucius,6.St. Paul....dan seterusnya yang boleh didapati di web, http://www.adherents.com/adh_influ.html.
Banyak kalangan, terutama dari kalangan nonmuslim, memperdebatkan dan mempersoalkan mengapa Rasulullah ditempatkannya pada urutan pertama, sedangkan Nabi Isa terdapat di urutan ketiga. Namun, tidak sedikit pula kalangan yang menganggap tulisan Hart itu sangat objektif dan berdasarkan fakta-fakta sejarah yang boleh dipertanggungjawabkan.
Michael Hart mengungkapkan bahwa pemilihan nama dan urutan tersebut berdasarkan fakta sejarah bahwa mereka adalah orang-orang paling berpengaruh dalam sejarah peradaban manusia. Lantas, mengapa Rasulullah terpilih menempati urutan pertama sedangkan Nabi Isa urutan ketiga? Michael Hart menjelaskan bahwa ia melihat Rasulullah memiliki pengaruh peribadi lebih besar dalam pembinaan Agama Islam jika dibandingkan dengan Nabi Isa dalam pembinaan Agama Kristian. Rasulullah adalah satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih berbagai kejayaan luar biasa jika diukur dari ukuran agama maupun urusan dunia. Walaupun Rasulullah berasal dari keluarga yang sederhana, namun mampu menyebarkan ajaran agama Islam secara gemilang. Dalam pada itu Rasulullah tampil sebagai seorang pemimpin yang dipercayai, tulin dan efektif. Kini setelah berbelas abad berlalu, ternyata pengaruh itu tetap kuat dan mengakar secara mendalam dalam jiwa umat.
Sebenarnya, menurut statistik terkini, jumlah penganut agama Kristian, lebih besar daripada agama Islam. Namun Michael Hart menjelaskan alasan dan argumennya. Menurutnya Rasulullah memainkan peranan jauh lebih penting dalam mengembangkan Agama Islam daripada peranan Nabi Isa terhadap Agama Nasrani. Walaupun Nabi Isa bertanggung jawab terhadap ajaran-ajaran pokok moral dan etika Agama Nasrani, tetapi pemegang peranan penting nya adalah St. Paul. Beliau adalah tokoh utama penyebar teologi Kristian kepada masyarakatnya. Lain halnya dengan Rasulullah, bukan saja bertanggung jawab terhadap asas akidah dan teologi Islam tetapi merangkumi pokok-pokok etika, akhlak dan moralnya. Rasulullah malah memerintahkan untuk menghafaz dan mencatit ayat-ayat Al Quran dengan penuh kesungguhan semasa Rasulullah masih hidup. Kemudian tulisan-tulisan itu dihimpun dalam satu kitab yang sangat mantap setelah Rasulullah wafat.
Rasulullah bukan sekadar pemimpin agama tetapi juga pemimpin bertaraf dunia. Rasulullah adalah seorang pemimpin yang lahir di tanah Arab yang gersang dan tidak pernah dihirau orang di zaman itu. Akhirnya Rasulullah mampu menakluki berbagai daerah dan menguasai empayar untuk menyelamatkan bangsa-bangsa lain yang tertindas ketika itu. Perkara ajaib ini belum pernah terjadi di Semenanjung Arab sebelum Rasulullah lahir. Apabila Rasulullah wafat, sejarah mencatat bahwa apa yang telah Rasulullah capai adalah satu prestasi yang mengkagumkan. Pencapaian dan pengaruh hebat Rasulullah telah mengubah corak peradaban dunia yang tidak dapat ditandingi oleh manusia lainnya. Pengkagum Rasulullah bukan hanya dari kalangan Islam, bahkan dari kalangan non-Islam yang tidak jemu-jemu menggali sejarah, sabda, serta ayat-ayat yang Rasulullah bawa.
Akan bersambung..