Pada dirimu yang lahir saat tangisan ummah kedengaran..
Kami namakan dirimu Fatih Haris..
ﻓﺎﺗﺢ حارص
Moga tarbiah ilahi mengikuti di setiap langkah kehidupanmu..
Di sebalik nama, abi dan umi punya cita-cita dan cinta..
Fatih si pembuka, laksana Sultan Muhammad Fatih yang membuka kota Constantinople..
Haris.. punya dua sebutan…sama ada haris atau harits…hujungnya shad atau tha..
Kedua-duanya punya makna yang sangat indah anakku..
Kami ingin engkau mengerti..
Haris..hujungya shad...maksudnya yang mengawasi atau menjaga…seperti yang disebut-sebut dalam satu muwosofat tarbiah..harisun ‘ala waqtihi…yang menjaga waktunya….atau penggunaan lain dalam bahasa arabnya seperti dalam mukhayyam yang kami lalui, di sana ada hirasah, kawalan keselamatan..
Harits…hujungnya tha..maksudnya memelihara tapi penggunaanya lebih kepada memelihara nilai-nilai..
Menurut seorang teman yang kami percayai kemampuan bahasa Arabnya..andai mahu dipadankan dengan Fatih, lebih baik Haris..hujungnya Shad..maksudnya sang pembuka persis Sultan Muhammad AlFatih yang mengawasi (kota/wilayah)…
Betapa kami punya cita-cita besar anakku..
Di sana, kami juga membaca hadis..andai kami mahu memanggilmu Harits…hujungnya tha..
'Namakanlah diri kalian dengan nama-nama nabi, dan nama yang paling disukai Allah Subhanahu waTa`ala adalah Abdullah dan Abdurrahman, dan yang paling benar di antaranya adalah Harits dan Hammam, sedangkan yang paling buruk di antaranya adalah Harb dan Murrah'."
(Sunan Abu Dawood 3: 4140)
Nama yang paling disukai Allah ialah Abdullah (hamba Allah) dan Abdul Rahman(hamba kepada Arrahman). Dan nama yang paling benar ialah Harits dan Hammam. Yang paling buruk ialah Harb (peperangan) dan Murrah (kepahitan).
Maksud Harits adalah mereka yang menanam anak benih. Dan Hammam ialah mereka yang berusaha menghidupkan anak benih tersebut sehingga menjadi tumbuhan yang indah. Hadis yang sangat futuristik. Bukan hanya cukup menjadi hamba Allah dan hamba Arrahman, tetapi perlu berusaha menjadi Harits dan Hammam.
Ya, sangat-sangat penting untuk menanam benih-benih Islam di mana sahaja. Dan sentiasa berusaha. Kami ingin engkau menjadi seperti itu, menanam benih iman di setiap langkah… dan engkau suburkan benih tersebut sehingga menjadi pohonan yang cantik yang kelak akan memberikan hasilnya pada insan lain pula.
Kami ingin engkau menjadi persis pemuda Kahfi. Mereka tinggalkan benih iman di satu tempat. Meskipun mereka tertidur di gua tapi tidur mereka menjadi sangat bermanfaat. Hatta tidur, Islam terus tertegak di luar. Sebab mereka adalah Harits. Mereka telah menanam benih iman. Liku-liku perjalanan mereka dipenuhi dengan iman.
Kami ingin engkau menjadi fityah itu anakku…
Yang terus mendoakan,
Abi dan umi…