Tuesday, August 31, 2010

Puas...

Pernah saya berbual dengan mak, melahirkan rasa puas hidup di dunia. Tiada lagi yang ada di sini. Barangkali saya perlu bermusafir, memberi ruang untuk hati mencerna segalanya. Terkadang saya merasakan mengulang hari yang sama. Sering mencari keindahan dan hikmah dalam kehidupan. Sering mahukan sesuatu yang bermakna. Menatap buku, ke hospital setiap hari mungkin membosankan.

Semalam berchatting dengan Dilah. Bicaranya sering bermakna. Sering mengetuk rasa. Saya tanyakan padanya motivasinya untuk terus belajar dan terus hidup.

"Ana belajar sebab ana tidak pernah cukup ilmu. Ana selalu minta diberi lebih ilmu dan hikmah supaya ana boleh memberi lebih juga".

"When I think of myself, I feel enough and content, but when I think of others and the world (of course coz i major in environment) then I never feel enough".


"Even kalau ada seratus hayat pun tidak akan habis ilmu Tuhan ini. ana yakin ilmu-ilmu sebenarnya harta orang Islam, dirampas, dipatenkan semula sebagai hak musuh. hari ini ilmu itu terpisah, bercerai-cerai, dan disorok. Macam kepingan puzzle lama, dihancurkan kecil-kecil, disepah-sepahkan dan disorok lagi. Tak ramai yang nampak dan mahu kutip puzzle-puzzle itu. Untuk kutip sahaja makan masa berapa lama, belum kira nak cantum lagi."

"Motivasi untuk terus hidup? Sepatutnya bakal doktor lebih tahu. Ana pegang satu perkara. Masa adalah perkara yang paling jauh ditinggalkan misalnya satu saat yang baru berlalu, dan yang paling dekat akan berlaku ialah kematian. Ana macam manusia lain, buat silap berkali-kali, berjanji dengan Tuhan berkali-kali, melanggar pun berkali-kali. Tapi kata Allah, dia Penerima taubat, sentiasa memaafkan kesalahan hamba dan Dia dekat."

Best kan jawapan dia? Kalau fikir diri sendiri, memang dah puas hidup. Dunia ini rasanya macam bangkai sahaja. Menyakitkan kepala. Motivasi kita untuk terus hidup adalah perihal ummah kan? Masih banyak yang perlu dilakukan. Duhai Afeera, sehari dalam kehidupan peribadi daie bagaikan setahun dalam kehidupan ummat.


'Terbaik'...

Esok atau Khamis exam. Saya dapat examiner yang saya benar-benar tidak mahu. Cuma doa saya selalunya agar Allah mentakdirkan yang terbaik. Terbaik dari sisiNya dan terbaik buat saya juga. Examiner tersebut pastinya yang terbaik buat saya. Yakin bahawa Allah mengabulkan doa hambaNya. Moga Allah memberi kes yang terbaik bagi saya untuk exam nanti.

Tentang hal-hal 'terbaik', pernah saya berbual dengan seorang ukhti. Berbincang tentang pelbagai perkara yang menyakitkan saya. Bicaranya yang saya ingat sehingga kini mengenai jalan yang saya pilih benar-benar melegakan sedikit sebanyak dilema yang saya hadapi.

"Sampai bila-bila pun kita tidak tahu jalan mana yang terbaik. Tapi jalan tersebut pastinya jalan yang terbaik yang Allah tentukan buat kita, walau ia bukan yang terbaik zahirnya".

Entahlah, ia menyakitkan hatta sehingga kini. Ia tetap berdarah sehingga kini. Tapi saya terpaksa melupakan kerana kerja yang ada terlalu banyak. Semalam seorang adik berbicara. Mahu bereksperimen dulu katanya. Nanti di akhirnya dia akan memilih.

Saya tidak pasti sama ada suatu ketika dulu saya pernah berniat untuk bereksperimen atau tidak. Yang pasti, sejak dulu saya mahu bekerja. Bagai biji benih, dicampak di mana pun dakwah ini perlu berjalan. Dan jujur, saya tidak pernah mengingini semua ini terjadi. Tidak pernah sesekali. Sehingga kini saya belum melihat hikmahnya. Seperti bicara Assyahid Syed Qutb, "Setiap perkara dan kejadian ada hikmatnya, tetapi hikmat itu adalah suatu hikmat ghaib yang amat mendalam dan mungkin tidak ternampak kepada pandangan manusia yang singkat". Dan saya belum melihat pelangi di sebalik hujan yang menitis. Saya pasti, pelangi itu akan muncul dalam hidup saya. Saya yakin Allah mentakdirkan yang terbaik untuk hambaNya dalam posisi apa sekalipun.

Takdir Allah saya lebih memahami jalan ini. Memahami fikrahnya sebaiknya. Takdir Allah juga yang menentukan perjalanan hidup saya yang mana saya perlu memilih akhirnya. Dan saya memilih jalan ini. Barangkali ada yang menyangka bahawa saya mengikuti fikrah ini kerana figur-figur yang ada di tempat pengajian. Tidak!

Tidaklah patut bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Kitab ugama dan hikmat serta pangkat Nabi, kemudian ia tergamak mengatakan kepada orang ramai: "Hendaklah kamu menjadi orang-orang yang menyembahku dengan meninggalkan perbuatan menyembah Allah". Tetapi (sepatutnya ia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang Rabbaniyin (yang hanya menyembah Allah Taala - dengan ilmu dan amal yang sempurna), kerana kamu sentiasa mengajarkan isi Kitab Allah itu, dan kerana kamu selalu mempelajarinya. (Surah Ali Imrah: 79)

Dengan tarbiah, kita diharapkan menjadi orang-orang yang Rabbani, sempurna taqwa dan ilmunya kepada Allah. Tarbiah bukan membentuk kita menjadi orang yang figure-oriented. Tapi figur, murabbi dan lainnya bagi kita hanyalah saranan. Jangan sehingga figur lebih dominan daripada nilai. Masyarakat Yathrib telah membuktikannya. Mereka telah memeluk Islam sebelum bertemu dengan Rasulullah SAW. Ketika sampai di Madinah, mereka bahkan tidak tahu, mana satu Rasulullah SAW dan mana satu Abu Bakar!

Dan saya benar-benar memahami jalan ini. Saya adalah tunas yang baru mahu berputik. Saya nekad. Pilih satu dan terus bekerja. Alhamdulillah, adik-adik kandung saya juga mengikuti jalan ini. Keadaan dakwah di bumi Johor kelak seusai urusan pengajian juga lebih positif seandainya saya di jalan ini.

Semalam juga saya berpesan pada adik tersebut, "Tiada gunanya dik bereksperimen. Kamu akan keliru. Pilihlah satu jalan dan beristiqamahlah. Usah membazir masa dengan bereksperimen kerana kerja yang menanti ummah begitu banyak".

Kerja dan terus bekerja. Prinsip dakwah itu mudah, biarlah amal yang membuktikan siapa kita.

Mungkin pilihan saya menyakiti hati sebahagian yang lain. Dan di sebalik semuanya, hal ini juga menyakitkan saya dan saya sedang menjahit lukanya. Lupakan saya dan bekerjalah. Yakinlah, Islam akan menang. Dan setiap dari kita sedang bekerja ke arah kemenangan Islam. Hakikatnya kita tetap sama. Disatukan di atas aqidah. Ukhwah tidak dipisahkan kerana jalan yang berbeza.

Di sebalik semuanya, saya pasti Allah berkerja dan mentadbir semuanya dengan cintaNya. Dan Dialah sebaik-baik sandaran untuk mengadili semuanya. Allahu A'lam.

Monday, August 30, 2010

Dua...




English Meaning Translated by Dr. S. Ahmad

Oh Allah, all praise is due to You; and to You is due all gratitude and thanks; and to You returns all matters - the open of them, and the hidden of them

Glory to the Lord of power and dominion; glory to the One who will not die; glory to the One who gives life to His creation, and He will not die

[--]

[--]

Glory to the One who is Lord of all lords [arbaab]; glory to the One who facilitates all means; glory to the One whose throne [`arsh] is in the heavens, and in the earth is His authority [sultaan]; glory to the One whom no creature of this life [dunyaa] can see, and Whom no sense can perceive; and Whom description seekers cannot perceive; and Whom incidents do not change; and He does not fear His creatures

He knows the weight of the mountains; and the measure of the oceans; and the count of rain; and the number of veins of the trees; and the amount of the darkness of nights and the brightness of days

Oh Giver of refuge for those who seek refuge; Beloved of those who love; Hope of those who are cut off [munqat`iyeen]; Raiser of the fallen; The One who is with broken hearts; Who answers the calls of the dejected; the Mercy of this life and the hereafter and the Compassion of both; Who answers the desires of those in need

He knows the minds of the silent; One who does not have a partner from whom He must seek, or an angel from whom He asks and is refused, or one who is thankful to Him but is deprived

Glory is due to Allah, and praise; all glory is due to Allah

Oh Allah, guide us by Your favor among those whom You have guided; and forgive us among those whom You have forgiven; and be our Protector among those whom You have protected; and bless us in all that You have given us; and save us and keep away from us any evil which You have decreed; verily You decree and none decrees besides what You decree; and none is abased whom You befriend; and none holds power whom You oppose. Blessed are You, our Lord, exalted; and to You are due all thanks, for Your blessings and bounty; we seek forgiveness from Allah from all sins and we repent to You; there is no refuge or place of shelter except for to You

Oh Allah, distance our sins [ma'seeya] from our obedience to You that will lead us to paradise; and indeed from certainty in faith [yaqeen] comes difficulty in the life of this world [dunyaa]

And bless us our hearing, and our sight, and our faculties, as long as You allow us to live; and make them protectors for us against the transgressions we have committed; and make us victorious over our enemies; and do not allow us to have problems in our deen; and do not allow us to make the life of this world our greatest concern; and remove from us difficulty in attaining knowledge; and do not make hellfire our destination; and make jannah our home; and do not impose upon us, because of our sins, people who lack mercy and do not fear You (as authorities over us)

by Your mercy, oh the Most Merciful of those who show mercy

Oh Allah, preserve us with steadfastness in Islam while we're standing; and preserve us in Islam while we're sitting; and preserve us in Islam while we're sleeping

Oh Allah bless us with a pure life; and an easy death; and a return to You without grief and difficulty;

Oh Allah help us with our death; and with the grave and its punishment; and from slipping from the siraat; and the Day of Reckoning and its terror

Our Lord, You created us in the best of forms; and You granted us sustenance from Your bounty; and You taught us and gave us guidance; and then we disobeyed You openly, but You forgave us; and we committed sins, but You availed us from them; Your generosity has been descending upon us, yet we sin easily, and we are weak; if You look to our account then we indeed deserve punishment; but Your mercy is more expansive than our sins, so grant us Your mercy, oh the Most Merciful of those who show mercy

Oh Allah give us, and do not deprive us; and increase for us, and do not decrease us; and be generous to us, and do not be severe with us; and grace us, and do not disgrace us; and help us, and do not forsake us

Oh Allah, make white our faces (with light); and give us our books on our right; and raise our degrees in status; and make our balances heavy (on the side of good); and overlook our sins [sayee`aat]

Oh Allah, Creator of the heavens and the earth; Lord of Majesty and Bounty; by Your power which does not exhaust, we ask, Oh Allah, Oh the Most Merciful

Make our vision lighted by Your Book; so that our tongues will manifest (from it); and lighten our graves (with it); and by it forgive our sins [dhunoob]; and improve with it our affairs

by Your mercy, oh the Most Merciful of those who show mercy

Oh Allah, allow the month of Ramadan to be completed in Your pleasure; [--]; and with us attaining the success of entering Your garden

Oh our Lord, this holy month has indeed past; and we stand fearful and shaking before You; and we hope in You; accept from us, our Lord, our fasting [sawm]; and our standing in worship [qiyaamina]; and our prayers [salaatina]; and our remembrance [adhkaarina]; and all our deeds; and do not reject our deeds on the Day of Judgement, the Day of regret and shame

Oh our Lord, close all gates except Your gate; and do not reject us from Your presence; and if You do so, we have no power nor strength save You

La ilaha illa Allah... He who wills the number of footsteps on the surface of the earth, and on steps; and all praise is due to Allah, He in Whose hand is the keys of escape [farraj]

Oh our Hope when all doors are closed; and our Hope when all links are cut; and when there is a barrier between us and our family and our people (and we stand alone)

La ilaha illa Allah... oh Allah do not let this gathering disperse except when our sins are forgiven; and our efforts accepted; and our good deeds counted

Oh the Powerful, the Most Forgiving; by Your mercy, oh the Most Merciful of those who show mercy

Oh Allah, forgive all the Muslims that have died who bore witness to Your oneness; and (who bore witness) to Your messenger with his message; and who died upon that

Oh Allah, forgive them and grant them Your mercy; and pardon them; and be generous with them; and bless their arrival; and make wide their entrance; and wash them with water and coolness; and purify them from their sins as clothes are washed of dirt

Oh Allah reward them and grant them goodness in the best way; and pardon and forgive their sins [sayee`aat]; so that they feel tranquility in their graves; and so that on the day of judgement they will be among the protected ones;

Oh Allah, move them from the narrowness of the grave and the insects, to everlasting jannah; with [--], comfort and vast shade

Oh Allah, grant us mercy when we reach where they have reached, under casket and soil, alone; oh Allah, grant us mercy when our families wash us; and mercy when they shroud us; and mercy when they carry us on their shoulders; and mercy when they lower us into our graves; and mercy when they throw on us dirt

by Your mercy, oh the Most Merciful of those who show mercy

Oh Allah, bring down upon our graves the light of our fasting; and the light of our prayers [salah]; and the light of our recitation of Qur'an

by Your mercy, oh the Most Merciful of those who show mercy

Oh Allah, who hears all; and who can revive the dead; and who will dress the bones with flesh after death; have mercy on our weaknesses; straighten our affairs; and end our deaths in good deeds

Oh Allah ornament our graves with the gardens of paradise; [--]

by Your mercy, oh the Most Merciful of those who show mercy

Oh Allah, forgive the Muslim men and the Muslim women; and the believing men and the believing women; those living and those dead; You are our Protector; Hearer, the Near, the One who answers our dua

Oh Allah, we ask You for all good [khayr]; the sooner of it and the later; what we know of it and what we don't know; and we seek refuge in You from all evil [sharr]; the sooner of it and the later; what we know of it and what we don't know

Oh Allah, whatever You have distributed in this blessed night of health and well being, then make us, oh our Lord, among the fortunate who receive from this distribution; and whatever You have distributed in this night of trial [bala`a], keep it from us and from the Muslims

Oh Allah strengthen Islam and the Muslims; and disgrace shirk and the mushrikeen; and smash the enemies of the deen

Oh Allah, our Lord, better the condition of the Muslims; oh Allah better the young of us; and better the old of us; and better the women of us; and make better the children of us; and our spouses

Oh Allah, forgive the Muslim women, those present and those absent; oh Allah, raise their status; and make secure their dignity and honor [awraat]; and accept from them their good deeds

by Your mercy, oh the Most Merciful of those who show mercy

Oh Allah, help Your forces and Your devoted servants [awliyaa] of those who believe [mumineen]; amongst the elders, the scholars, and the pious [shuyookh, ulema, saliheen]

by Your mercy, oh the Most Merciful of those who show mercy

Oh Allah, we ask You by Your beautiful names; and Your exalted attributes; in this blessed night; save our necks from the hellfire Oh Allah, save our necks from the hellfire Oh Allah, save our necks from the hellfire

Oh Allah, save the necks of our fathers; and our mothers; and our brothers; and our sisters; and our paternal uncles; and our paternal aunts; and our maternal uncles; and our maternal aunts; and those who love us for Your sake; and those who love each other for Your sake; and those who lead us to good [khayr]; and those who facilitate good; and all the Muslims, oh Lord of the worlds

Oh Allah, help Your servants and the mujahideen in Your way in all places; Oh Allah help your worshippers in Chechnya; and in Bosna; and in Palestine; and in Lebanon; and in all other places

Oh Allah, make firm their feet; Oh Allah guide their aim; oh Allah, join them on the word of clear truth

Oh our Lord..

Overlook our sins when we reach The Gate and do not return us in disappointment

Oh Allah, accept our dua Oh Allah, accept our dua Oh Allah, accept our dua

and do not return us in disappointment; and do not deprive us from Your generosity that we seek; and do not return us deprived from Your blessings

Oh Allah, make us from amongst the fortunate who will attain the reward of laylatul qadr Oh Allah, make us from amongst the fortunate who will attain the reward of laylatul qadr Oh Allah, make us from amongst the fortunate who will attain the reward of laylatul qadr

by Your mercy, oh the Most Merciful of those who show mercy

Oh our Lord, grant us good in this life, and good in the hereafter, and keep us from the punishment of the fire

Oh Allah, we seek refuge in You from Your displeasure [sakhatik]; and we seek Your forgiveness, and we seek refuge in You from Your punishment

I cannot account for the praises that are due to You; You are as You praise Yourself. And peace and blessings be upon the messenger Muhammad, and upon his family and companions.

(Ameen.)

Thursday, August 26, 2010

Positif...

Saya terlalu takut dengan apa yang dinamakan sebagai 'penyakit'. Seperti namanya, ia sememangnya perkara yang paling menyakitkan dan menakutkan bagi saya.

Terkadang saya takut untuk mati kerana penyakit. Seharian di hospital sering membuat saya berhadapan dengan realiti yang pahit. Terlalu banyak yang saya pelajari sehingga gugusan huruf yang ada di sini tidak mungkin mampu menceritakan pengalaman yang saya perolehi.

Tulisan Kak Amani mengenai kesihatan ayahnya, Ustaz Dahlan sedikit sebanyak membuka dimensi dan persepsi yang lebih positif bagi saya tentang apa yang dinamakan sebagai 'penyakit'.

"Terngiang di telinga kata-kata seorang teman rapat abah dari KL semalam yang datang menziarahi abah. Ramai orang yang berjuang untuk Islam diuji dengan sakit kuat. Kita lihat sebagai ujian Allah, sebenarnya ia pilihan Allah kerana Allah kasih. Kesakitan itu kafarah, pembersih dosa-dosa. Orang yang dikasihi Allah ini dalam hidupnya sering berhadapan dengan sakit. Bila sembuh, dia bangun berjuang kembali, seolah Allah membersih dosa-dosa terdahulu. Kata teman abah lagi, kalaupun ia suatu penamat, Allah bersihkan dosa-dosanya sebelum kembali padaNya. Ya Allah, kata-kata teman abah cukup berbekas di hatiku. Memang dalam hidup abah, abah sering berhadapan dengan sakit kuat. Ada ketika hingga langsung tidak boleh bergerak. Ada ketika, hanya kalimah Allah yang keluar dari mulut abah. Tapi kali ini..abah terbaring dan koma. Kata-kata teman abah itu mampu memujukku dalam diam".


Masya Allah..

Sunday, August 22, 2010

Marathon..

Pernah lihat acara sukan larian marathon? Bukan senang kan? Kadang ada sahaja yang lari pecut di awal tapi tersungkur sebelum sampai ke garisan penamat..

Bagaimana dengan Ramadhan? Adakah kita seperti pelari marathon yang tersungkur di separuh perjalanan? Lebih menyedihkan andai tersungkur benar-benar berdekatan dengan garisan penamat.. Masih terjagakah solat sunat terawih? Masih terjagakah solat sunat nawafil 12 rakaat sehari yang mana hadiahnya adalah mahligai di syurga? Kalau nak renovate rumah di dunia perlu beribu-ribu, kalau nak rumah pula ratusan ribu, tidak mahukah mahligai free di syurga?

Masih terjagakah solat Isya' dan Subuh berjemaah yang mana setiap satunya menyamai separuh qiamullail dan melakukan kedua-duanya secara berjemaah menyamai mereka yang mendirikan qiamullail sepanjang malam?

من شهد العشاء فكأنما قام نصف ليلة, ومن شهد الصبح فكأنما قام ليلة رواه مسلم

Orang yang ikut shalat Isya’ (berjmaaah), seolah-olah telah shalat setengah malam. Orang yang ikut shalat shubuh (berjamaah), seolah-olah dia telah melaksanakan shalat sepanjang malam (qiyamullail).(HR Muslim)

Itu muhasabah Ramadhan dan hal mutabaah amal...

Bagaimana dengan gerak kerja dakwah pula? Makin melaju atau surut? Hanya bersemangat setelah berusrah? Bagaimana dengan tarbiah dzatiyah?

Bagaimana dengan kehidupan sebagai mukmin yang muttaqin? Semakin hebat darjat taqwa atau semakin menurun darjatnya?

Moga-moga kita tidak kecundang di akhir perjalanan kehidupan sebagai hamba... Moga dapat menghabiskan larian yang telah bermula..


Thursday, August 19, 2010

Palestina..

Semalam saya sempat membaca satu hadis yang cantik dari buku Amru Khalid bertajuk Ibadah Sepenuh Hati.

"Doa seorang Muslim untuk saudaranya dari jauh (ketika tidak bersama) adalah doa yang mustajab. Di kepalanya terdapat seorang malaikat khusus yang setiap kali ia berdoa untuk saudaranya, malaikat itu berkata: 'Amin. Dan semoga engkau juga mendapatkan yang serupa'." (HR. Muslim, Ibnu Majah dan Imam Ahmad)

Saya masih mengingati pesanan Prof dalam Ramadhan yang lepas. Seandainya kita nak doa kita dimakbulkan, pastikan doa kita dimulakan dengan doa untuk kedua ibu bapa dan doa untuk saudara semuslim kita lainnya.

Palestina diserang lagi dalam Ramadhan ini. Berita penuh boleh dibaca di sini. Yang pastinya, kelangsungan dakwah dan tarbiah tidak boleh berhenti di bulan ini. Di saat kita sibuk dengan amal fardi, musuh-musuh Islam terus menyerang.

Dakwah perlu terus berjalan. Semangat!

Ingat saya dalam doa rabitah kalian. Beradanya saya di sini hari ini dan masih di jalan ini pastinya berkat kelangsungan doa kalian juga. Mudah-mudahan Allah mengurniakan kita syahid di jalanNya.

Wednesday, August 18, 2010

Stress!

Semalam saya dan kawan clerk pesakit lelaki Melayu dengan penyakit acute epididymo-orchitis, jangkitan di bahagian alat sulit. Pesakit tersebut lebih muda dari saya.

Saat mula-mula clerk, saya masih bersangka baik. Mungkin cuma urinary tract infection sahaja. Atau mungkin jangkitan biasa yang mungkin berlaku pada mana-mana pasangan yang baru berkahwin yang mana sekiranya menimpa wanita dipangil honeymoon cystitis.

Tapi bukan itu yang berlaku. Adik tersebut belum berkahwin tapi sexually active. Peritnya hati. Kenapalah kes ini yang saya dapat di dalam Ramadhan ini?

Lebih bodoh lagi, abang saudara dia yang tahu dia belum berkahwin memberikan Makjun menggalakkan lagi maksiat tersebut.

Stressnya. Dan lebih stress lagi adalah sebagai pelajar perubatan atau doktor, kena berlagak professional, seolah-olah hal itu biasa. Stress tak?

Lepas itu, dia adalah ex-IVDU (intravenous drug user), pernah dapat hepatitis. Pernah perasan mata kuning. Kami beritahu kat dia yang penyakit itu boleh berjangkit melalui aktiviti seksual juga. Semasa kami beritahu itu, tujuannya agar dia tak menzalimi wanita yang bersamanya. Tapi dia tak faham bahasa. Katanya, dia dapat penyakit itu sebelum dia bersama wanita itu lagi. Dia rasa sebab dadah, bukan sebab wanita tersebut. Aduhai... Betullah, tapi kesianlah wanita tersebut. Dia dapat daripada awak.


Itu pesakit yang datang hospital. Yang tak sakit berapa ramai? Hati saya menangis menatap berita. Bayi yang dibuang. Stress! Stress! Stress!

Mengikut teori orang, 9 bulan yang lepas adalah hari sambutan tahun baru. Masa itu musim mengawan dan sekarang adalah musim menetas. Huhu.. Tapi kalau buat sekali sahaja, sebenarnya susah je nak terpregnant sebab bukan semua orang yang buat subur masa itu. Kalau bunting pelamin, kira memang suburlah masa buat itu. Faham ke? Tak faham, bacalah pasal ovulation. Apa yang saya nak sampaikan adalah orang yang berzina itu tak buat sekali je, tapi pasti berkali-kali..dan barulah terpregnant...

Stress tak?

Stresssssss!

Setiap kali saya lihat cuaca yang mendung, saya jadi trauma. Adakah bala Allah akan tiba? Takut sangat..

Baca kisah di bazaar Ramadhan di Jasin juga, saya jadi takut...

Yang pasti, ada di kalangan kita yang terlalu kurang ajar dengan Allah..Bertaubatlah di bulan mulia ini yang mana bulan ini adalah bulan maghfirah..

Bila baca entri adik ini, teringat bacaan di dalam buku Hari-hari Di Dalam Hidupku oleh Zainab AlGhazali..

“Setelah kami mengkaji dengan lebih mendalam, kami memutuskan untuk menyusun kembali barisan ikhwan muslimin dalam segala segi. Kami mula bekerja sedikit demi sedikit, berusaha secara terus-menerus mengumpulkan batu-bata untuk bangunan iman pemuda-pemuda islam yang layak, yang telah hilang di tengah gelojak masyarakat jahiliah. Kami juga telah menetapkan bahawa perlaksanaan rancangan ini memerlukan masa 13 tahun. Selepas itu kami akan hapuskan sistem republik ini. Tetapi apabila kami dapati golongan mukmin yang berpegang dengan prinsip islam kurang daripada 25%, kami akan memeriksa kembali sistem tarbiyah ini dan menambah masa selama 13 tahun lagi sehinggalah seterusnya buat kali ketiga atau keempat. Apabila perangkaan menunjukkan mukmin yang beriltizam mewakili 75% rakyat jelata, ketika itu kita akan menyeru kepada penubuhan daulah islam".

Ya Allah, aku rindukan kemenangan Islam...Terima kasih dik kerana merawat luka di hati...

Jom semangat! Kerja yang ada terlalu banyak..

Sunday, August 15, 2010

'Baju'...

Kerja masih banyak, tapi masih sempat update blog. Takpe, untuk merelakskan diri dan fikiran. Semalam kelas yang best. Saya terhutang budi pada pasangan suami isteri yang mengajar saya dan kawan-kawan tanpa mengharapkan balasan. Dr R dan Dr S adalah ikon saya. Jujurnya berkali-kali saya rasa berputus asa belajar dalam bidang perubatan. Terlalu banyak air mata yang tumpah. Tapi bila saya fikirkan pasangan suami isteri ini, saya jadi bersemangat kembali.

Saya benci pensyarah yang marah dan tidak sabar dengan karenah pelajar. Cuma saya sabarkan diri. Mereka guru saya. Setiap kali dimarahi, saya akan mengingati Dr R dan Dr S dan saya akan termotivasi kembali. Saya mahu jadi seperti mereka. Kelas yang sangat best. Tidak takut langsung. Gembira sahaja pergi kelas. Dr S keguguran sebanyak 5 kali. Tapi keikhlasan hati mereka mengajar kami dan kebaikan mereka yang tidak mampu diceritakan, Allah mengurniakan mereka cahaya mata setahun yang lalu.

Jujur menjadi pakar dalam karier perubatan bukan lesen bergelar guru. Itu persepsi saya. Terlalu banyak pakar yang ingin mengajar tapi mereka bukan seorang guru. Marah tak pasal-pasal. Tidak menerima penjelasan. Ada yang tidak ingin pelajar bertanya. Ada yang tak mahu melihat draf kerja pelajar. Katanya, tidak mahu overload. Tapi tidak dengan Dr R dan Dr S.

Kedua-duanya tidak pernah mengambil upah mengajar pun. Mereka sanggup mengajar pada hujung minggu. Mereka sanggup menyediakan slide dan case yang best. Saya suka mendengar kisah hidup mereka. Dari bergelar pelajar sehingga kini. Antara guru yang selalu hadir dalam doa saya adalah mereka. Semasa Dr S ingin bersalin, saya berdoa dengan sepenuh hati untuk keselamatan dirinya dan bayi. Saya terlalu menyayangi mereka cuma saya tak pandai menzahirkan. Tidak pernah berbual rapat atau pergi ke rumah mereka walau mereka terlalu mengalu-alukan kedatangan kami. Entahlah. Cuma yang pasti doa saya untuk mereka adalah pasti. Saya sememangnya terhutang budi seumur hidup pada mereka. Hanya Allah yang berhak membalas jasa mereka. Moga Allah mengurniakan syurga terindah buat mereka berdua.

Saya mahu bercerita hal lain sebenarnya. Semalam Dr R ajar tentang Guillain–Barré syndrome. Kami belajar mengenai saraf. Kata Dr R, myelin sheath adalah ‘baju’ untuk saraf sama seperti lapisan pericardium untuk jantung ataupun lapisan pleura untuk peparu.

Terdetik kekaguman saya pada kuasa Allah. Hebatnya Allah mencipta organ dalaman manusia. Dia menciptakan ‘baju’ untuk melindungi organ dalaman kita. Hatta saraf yang halus itu juga punya baju.

Di atas segala keunikan dan kehebatan ciptaan kita, Allah hanya mendamba agar kita mematuhi perintahNya dan meninggalkan laranganNya.

Di antara perintahNya adalah menutup aurat. Seandainya kita tidak mematuhinya, sedikit pun hal itu tidak member efek pada Allah. Malah anjuran itu kebaikannya adalah untuk diri kita sendiri.

Di saat Allah menciptakan dan menutup organ dalaman kita dengan ciptaanNya yang hebat, ayuh mentaati Allah untuk menutupi luaran fizikal kita pula. Mudah-mudahan Allah redha dengan kita.

Insya Allah, Ramadhan ini pastinya bulan terbaik untuk melakukan perubahan. Jom tutup aurat dengan sempurna.

Wednesday, August 11, 2010

Cemburu...

Cemburunya saya saat membaca tulisan mereka yang bersemangat dengan kehadiran Ramadhan. Jujur saya sendiri inginkan Ramadhan ini menjadi yang terbaik buat saya. Namun Allah menguji dengan posting yang saya kira cukup untuk membuatkan saya teruji dari segala sudut.

Terkadang saya rasa berputus asa untuk terus mendaki. Perjalanan masih jauh dan saya perlu berusaha meneruskan perjalanan yang telah dimulakan. Dan tadi saya teringatkan doa yang diajar semasa posting pertama saya dua tahun yang lalu. Moga saya kuat untuk melalui cabaran di Ramadhan ini. Moga Allah memudahkan segala gerak kerja saya yang lain juga.

Sejujurnya sebak yang amat saat membaca doa ini. Doa yang saya kira menunjukkan nilai kesukaran yang perlu dilalui dalam perjalanan ini. Ya Rabb, kuatkan diri ini yang terlalu lemah...

Prayer of Moses Maimonides

Almighty God, Thou has created the human body with infinite wisdom. Ten thousand times ten thousand organs hast Thou combined in it that act unceasingly and harmoniously to preserve the whole in all its beauty the body which is the envelope of the immortal soul. They are ever acting in perfect order, agreement and accord. Yet, when the frailty of matter or the unbridling of passions deranges this order or interrupts this accord, then forces clash and the body crumbles into the primal dust from which it came. Thou sendest to man diseases as beneficent messengers to foretell approaching danger and to urge him to avert it.

Thou has blest Thine earth, Thy rivers and Thy mountains with healing substances; they enable Thy creatures to alleviate their sufferings and to heal their illnesses. Thou hast endowed man with the wisdom to relieve the suffering of his brother, to recognize his disorders, to extract the healing substances, to discover their powers and to prepare and to apply them to suit every ill. In Thine Eternal Providence Thou hast chosen me to watch over the life and health of Thy creatures. I am now about to apply myself to the duties of my profession. Support me, Almighty God, in these great labors that they may benefit mankind, for without Thy help not even the least thing will succeed.

Inspire me with love for my art and for Thy creatures. Do not allow thirst for profit, ambition for renown and admiration, to interfere with my profession, for these are the enemies of truth and of love for mankind and they can lead astray in the great task of attending to the welfare of Thy creatures. Preserve the strength of my body and of my soul that they ever be ready to cheerfully help and support rich and poor, good and bad, enemy as well as friend. In the sufferer let me see only the human being. Illumine my mind that it recognize what presents itself and that it may comprehend what is absent or hidden. Let it not fail to see what is visible, but do not permit it to arrogate to itself the power to see what cannot be seen, for delicate and indefinite are the bounds of the great art of caring for the lives and health of Thy creatures. Let me never be absent-minded. May no strange thoughts divert my attention at the bedside of the sick, or disturb my mind in its silent labors, for great and sacred are the thoughtful deliberations required to preserve the lives and health of Thy creatures.

Grant that my patients have confidence in me and my art and follow my directions and my counsel. Remove from their midst all charlatans and the whole host of officious relatives and know-all nurses, cruel people who arrogantly frustrate the wisest purposes of our art and often lead Thy creatures to their death.

Should those who are wiser than I wish to improve and instruct me, let my soul gratefully follow their guidance; for vast is the extent of our art. Should conceited fools, however, censure me, then let love for my profession steel me against them, so that I remain steadfast without regard for age, for reputation, or for honor, because surrender would bring to Thy creatures sickness and death.

Imbue my soul with gentleness and calmness when older colleagues, proud of their age, wish to displace me or to scorn me or disdainfully to teach me. May even this be of advantage to me, for they know many things of which I am ignorant, but let not their arrogance give me pain. For they are old and old age is not master of the passions. I also hope to attain old age upon this earth, before Thee, Almighty God!

Let me be contented in everything except in the great science of my profession. Never allow the thought to arise in me that I have attained to sufficient knowledge, but vouchsafe to me the strength, the leisure and the ambition ever to extend my knowledge. For art is great, but the mind of man is ever expanding.

Almighty God! Thou hast chosen me in Thy mercy to watch over the life and death of Thy creatures. I now apply myself to my profession. Support me in this great task so that it may benefit mankind, for without Thy help not even the least thing will succeed.

:: Attributed to Moses Maimonides, a twelth-century Jewish physician in Egypt.

Monday, August 09, 2010

Kekuatan...

Pesakit pertama yang saya temui dalam posting surgery semester ini adalah pesakit kanser payu dara. Baik sangat makcik itu. Dia membantu saya semasa history taking dan juga physical examination.

Dia tunjukkan kesan-kesan chemotherapy yang dia lalui. Ada lebam yang banyak kesan dari ujian darah yang dilakukan. Rambutnya gugur. Kaki, tangan dan kukunya kehitaman.

Katanya, dia berseorangan saat mendengar diagnosis tersebut. Ketakutan menerpa. Buntu fikirannya. Tapi di saat dia memberitahu suami dan suaminya begitu memahami, dia beroleh kekuatan.

Anaknya berusia belasan tahun. Katanya lagi, anaknya tahu tapi mungkin belum memahami keadaan yang seserius itu.

Di akhir bicara, saya katakan pada makcik tersebut,"Takpe makcik, moga Allah berikan kesabaran untuk makcik melalui segalanya. Orang yang Allah uji itu Allah sayang. Allah terlalu sayangkan makcik".

Seakan-akan makcik tersebut bertemu sinar baru. Dia menadah tangan, mengaminkan bicara itu berkali-kali dengan mata yang bergenang.

Moga Allah memberi kekuatan padanya.

Cuma teringatkan diri sendiri. Mengapa di saat ujian melanda, saya sering terlupa bicara yang sama bahawa Allah terlalu menyayangi?

Moga Ramadhan ini menguatkan diri saya untuk menghadapi kehidupan. Moga saya tidak takut berhadapan dengan hari-hari yang mendatang, dan moga saya redha dengan segala ketentuan.

Sunday, August 08, 2010

Pengsan...

Penat tapi belum pengsan lagi. Membaca kisah Assyahid Abdullah Azzam mentarbiyah mutarabbinya membuatkan saya tersentak seketika.

Saya belum pengsan lagi.

Link

Wednesday, August 04, 2010

Umur dunia...

Bila memikirkan titisan-titisan hidayah yang Allah kurniakan, saya rasakan kesyukuran yang saya rafa’kan masih terlalu sedikit. Dalam setiap butiran doa, saya mohon dikurniakan hikmah dalam kehidupan seharian dan Allah sentiasa menunjukkan semua itu.

Dua hari lagi posting orthopaedic akan berakhir. Minggu depan bermula posting baru. Sungguh posting orthopaedic menemukan saya hikmah yang terlalu banyak. Dan saya bersyukur pada Allah di atas pemberian kefahaman mengenai hal qadar yang membuatkan saya memahami segala perkara yang dihamparkan di hadapan mata saya.

Semalam semasa ward round, doktor pakar mengkhabarkan pada seorang wanita berumur 26 tahun bahawa kakinya berkemungkinan besar akan dipotong. Dia pesakit Diabetis Mellitus type I. Bila disebut, type I, sesekali bukan salahnya. Type I adalah penyakit autoimun. Sejak berumur 17 tahun, dia menghidap kencing manis dan bergantung pada suntikan insulin. Terlalu sukar sebenarnya mengawal paras gula pesakit Diabetis Mellitus Type I. Sejujurnya itulah kaki paling ngeri pernah saya lihat. Hebat ujian Allah buatnya. Saat doktor mengkhabarkan, dia terus menangis. Suasana ward round menjadi hening seketika.

Semasa minggu pertama, saya bertemu dengan pesakit yang berusia 29 tahun yang lumpuh dari pusat sehingga kaki kerana kecederaan pada tulang belakang bermula pada level T10. Dia kemalangan 10 tahun lalu. Kes langgar lari. Tapi terus mempunyai motivasi meneruskan kehidupan. Modify keretanya sendiri, bekerja dan tidak sesekali mengharapkan duit ehsan. Dia adalah antara pesakit yang terlalu saya hormati kerana menjaga pandangan matanya. Wajah dan namanya mirip dengan seorang kawan lama. Saat pertama kali melihatnya, saya melihatnya untuk kali kedua kerana mengingatkan bahawa dia adalah seorang kenalan. Tapi ternyata tidak.

Minggu lepas semasa di bilik rehabilitasi, saya temui pasangan suami isteri yang mana anak sulung dan satu-satunya anak mereka menghadapi masalah global developmental delay. Masih belum mampu berbicara dan doktor juga mengatakan bahawa si anak mungkin juga menghidap autism. Budak lelaki tersebut asyik menyalam tangan sesiapa sahaja yang ditemuinya. Saat di bilik rawatan yang mana ibu dan ayahnya tidak bersamanya, dia menyalam tangan saya, menangis, membawa saya ke pintu dan meminta agar pintu dibukakan. Tanpa mampu berbicara, dia merayu. Sayu sangat…

Pada hari Isnin yang lalu, di bilik rehabilitasi juga, saya menemukan seorang ibu yang mana anaknya menghidap spastic diplegic cerebral palsy. Kelihatan begitu tabah. Pada mulanya, seluruh anggota badan si anak spastic dan lemah, tapi dengan physiotherapy, tangannya menunjukkan perubahan yang baik.

Hebat kan ujian Allah buat mereka. Tidak mungkin ada manusia yang mampu memikulnya.

Fikirkan seketika, di saat kamu berada di Tingkatan 5, mengecap kebahagiaan sebagai remaja, kamu diberitahu menghidap penyakit Diabetis Mellitus Type I. Apa perasaannya? Di saat kamu baru memulakan alam kerjaya dan berumahtangga, Allah menguji dengan kaki yang perlu dipotong. Apa perasaannya?

Di saat kamu berusia 19 tahun, punya cita-cita yang menggunung, dikurniakan Allah fizikal dan rupa yang baik, dan kamu diuji dengan kemalangan. Orang yang melanggar kamu melarikan diri. Sejak saat itu, kamu tidak berupaya untuk mengawal hatta kencing dan berak. Bagaimana perasaanya andai diuji sebegitu?

Di saat kamu melayari kehidupan, sudah bertemu jejaka idaman dan berkahwin. Allah mengurniakan kamu anak istimewa. Bagaimana perasaannya?

Mungkinkah dengan semua ujian itu, kita akan bertanya, mengapa aku yang Kau pilih?

Sungguh hal qadar perlu difahami sebaiknya. Kita bukan penentu takdir. Bukan kita yang melukis takdir. Hanya Allah yang berkuasa di atas segalanya.

Memahami qadar membuatkan kita menyerahkan seluruh kehidupan kita, perasaan, hati, dan segalanya pada Dia yang berkuasa. Kita meneruskan kehidupan dengan hati yang terbuka kerana yakin bahawa Dia hanya menjanjikan kita yang terbaik.

Di saat diuji, kita akan berbisik pada diri bahawa Dia terlalu menyayangi dan kita meyakini bahawa ujian itu mampu kita pikul.

Sungguh, dunia ini perlu dilihat dari kaca mata akhirat. Dunia ini penuh kesedihan, penuh air mata, penuh duka. Di saat tiada semua itu. Lantas bersabarlah kerana umur dunia tidak lama sedang alam di sana abadi selamanya.

Sunday, August 01, 2010

Modul...

Minggu lalu ada kelas rehabilitasi dan fisioterapi. Saya menyalin sedikit nota. Dr B yang melihatnya mengatakan kami tidak perlu menyalinnya. Dia akan memberikan kami nota-nota tersebut. Malah katanya lagi, dia tidak kisah andai kami akan menggunakan nota tersebut untuk disampaikan pada yang lain. Katanya, dia tidak memiliki anak, dan itulah amal jariahnya.

Dari Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda, "Seorang mukmin selepas kematiannya akan terus mendapat ganjaran daripada amal kebaikannya iaitu melalui ilmu yang dipelajari lalu diajarkan kepada orang lain dan terus disebarkannya. Anak-anak yang salih yang ditinggalkan, Al-Quran yang diwariskan atau masjid-masjid yang dibinanya atau rumah-rumah musafir di perjalanan yang didirikannya atau anak-anak sungai yang dialirinya atau sedekah yang dikeluarkan daripada hartanya ketika sihat dan hidupnya yang berterusan selepas kematiannya (ini berupa wakaf yang berkekalan untuknya)." (Hadith riwayat Ibnu Majah)

Hebat bukan kasih sayang Allah? Tiada satu kelebihan, masih ada yang lain boleh kita sumbangkan dan menjadi bekal sesudah mati.

Dua hari ini pula, saya melalui Training for Trainers untuk modul kesihatan reproduktif untuk disampaikan pada remaja sekolah. Usah tanya program ini di bawah kelolaan siapa. Hubungan yang terjalin cumalah satu langkah strategi agar kami membangunkan modul sendiri untuk kegunaan ummah. Di saat kita memikirkan, di sana sudah ada yang menjalankan. Namun modul yang dijalankan benar-benar menyedihkan. Andai saya seorang ibu, pasti saya tidak mengizinkan sama sekali anak sendiri melalui program tersebut. Lebih menyedihkan, modul-modul ini mendapat kebenaran JAKIM.

Saya tidak mampu menerangkannya. Saya tidak mampu membayangkan anak saya melakonkan watak gedik. Watak bermanjaan menggoda dan kemudian diajar teknik penangguhan dan penolakan. Tapi program di bawah kelolaan mereka telah berjalan di sekolah-sekolah lebih dari setahun. Jujurnya alhawa terus berjalan, dan sangat menyedihkan andai kita yang menganut pegangan tarbiah ini tidak melihatnya dan tidak melakukan apa-apa.

Jujur saya memikul satu lagi amanah. Amanah membangunkan modul. Mengapa perlu menerima satu lagi tanggungjawab sementalahan tanggungjawab yang lain telah banyak? Semuanya semata-mata kerana Allah. Tidak berdaya rasanya melihat modul ini dibangunkan sekali lagi di bawah kelolaan mereka yang tidak mempunyai fikrah.

Tulisan-tulisan untuk Fiesta Ramadhan belum saya nukilkan. Modul ini masih dalam perencanaan. Kerja-kerja pentakwinan perlu terus berjalan dalam masa yang sama. Dan saya di tahun akhir. Jujur hanya Allah tempat saya bernaung memohon kekuatan.

Berkenaan modul, terlalu banyak yang saya fikirkan. Dan saya masih menagih idea dan saranan dari sesiapa sahaja. Kuliah Dr Hesham Al Awadi mengenai pembangunan seksual anak-anak telah saya hadami. Dari kuliah tersebut, saya telah melihat pembangunan seksual anak-anak di dalam Islam. Namun untuk menterjemahkan hal itu kepada modul kanak-kanak dan juga remaja menjadi kesukaran bagi saya.

Seterusnya, faktor target group. Seandainya modul yang dibangunkan hanya kepada yang Muslim, itu tidak sukar. Tapi modul yang dibangunkan perlu kepada umum. Hal itu terlalu sukar dari sudut kaca mata saya yang kerdil.

Faktor lain adalah faktor kelemahan saya sendiri yang mungkin ekstrim di kalangan kebanyakan orang. Peserta yang hadir untuk program TOT bukan semua yang berlatarbelakangkan fikrah Islam. Bagaimana cara terbaik membangunkan modul yang mampu diterima pakai oleh semua?

Saya telah menghadam beberapa kisah di dalam alQuran. Kisah Nabi Musa dan puteri nabi Syuaib, kisah nabi Yusuf dan Zulaikha, kisah Maryam yang menjaga dirinya dan beberapa kisah lain. Bagaimana cara terbaik untuk memodulkan Quran dengan cara yang kreatif dan mampu diterima yang lain?

Punya idea? Idea yang akan seandainya dibangunkan mampu menjadi amal jariah yang berkekalan sesudah kamu mati.